Realitas adalah fakta yang nyata di lapangan. Siapa pun berhak untuk memiliki persepsi dan harapan untuk melihat sebuah hasil akhir. Tetapi, bila persepsi dan harapan tersebut tidak dijalankan melalui cara dan nilai yang sesuai dengan realitas yang diharapkan, maka hasil akhir dari realitas tersebut mungkin saja tidak akan sesuai dengan persepsi dan harapan. Realitas sering sekali ada, tidak seperti yang diinginkan, realitas ada sesuai sebab-akibat dari sebuah nilai kehidupan. Bila kita lalai memahami untuk menjalankan sebuah nilai kehidupan, maka realitas dari nilai kehidupan tersebut pasti tidak akan sesuai dengan harapan dan rencana kita.
Saat saya tertahan macet di jalanan kota Jakarta. Saya melihat realitas bahwa dari hari ke hari lalu lintas kota Jakarta semakin macet total. Padahal sangat banyak pemikiran-pemikiran yang cerdas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Persoalannya, semua kecerdasan dan pemikiran yang hebat itu hanya terlihat di level wacana dan rencana. Hasilnya, realitas macet total di kota Jakarta, semakin hari semakin menakutkan banyak orang.
Realitas yang sesuai rencana dan harapan adalah aplikasi praktis dari nilai integritas. Artinya, bila Anda menginginkan apa yang Anda pikirkan, rencanakan dan harapkan bisa terwujud dalam realitas, maka Anda harus menjalankan semua rencana dan proses kerja menuju realitas dengan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. Anda harus turun ke lapangan untuk melihat realitas situasi; lalu bekerja keras berdasarkan fakta daripada bermimpi bersama harapan, keinginan, atau asumsi.
Realitas yang sempurna memerlukan integritas, tanggung jawab, dan kerendahan hati. Anda yang siap menerima dan menjalankan tanggung jawab dengan total dalam integritas, pasti akan mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan harapan dan rencana.
Anda yang bertanggung jawab akan terus-menerus mengingatkan diri sendiri untuk fokus pada hasil akhir yang diimpikan, dan tidak akan pernah mencari atau pun membuat alasan atas ketidakmajuan pekerjaan Anda.
0 komentar:
Posting Komentar